Pengolahan Sampah

Sampah merupakan materi sisa yang tidak diinginkan sehabis berakhirnya suatu proses, sampah tersebut banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sampah merupakan material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Untuk menangani permasalahan sampah, biasanya sampah dipilah-pilah sesuai jenisnya. Masing-masing jenis sampah akan menerima perlakuan yang berbeda dalam pengolahannya. Untuk sampah anorganik sanggup dibentuk kompos, sampah anorganik sanggup didaur ulang atau dijadikan materi kerajinan tangan

Sampah yang ada di sekitar kita harus sanggup dikelola biar tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan. Sampah, apabila terlalu banyak akan mengakibatkan banyak sekali problem lingkungan. Untuk mengatasinya, diharapkan teknik 4R (Reduce, Reuce, Recycle, Replace) untuk mengurangi sampah. Selain itu, kepedulian kita terhadap lingkungan turut memegang peranan penting dalam upaya pelestarian lingkungan. Berdasarkan sifatnya sampah dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

1. Sampah Organik (Sampah Basah)
Sampah organik yaitu sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup (material biologis) yang sanggup membusuk dengan mudah, misalnya: sisa makanan, dedaunan kering, buah dan sayuran.

2. Sampah Anorganik (Sampah Kering/Non-organik)
Sampah jenis ini berasal dari materi baku non biologis dan sulit terurai, sehingga seringkali menumpuk di lingkungan. Sampah anorganik atau disebut juga sampah kering sulit diuraikan secara alamiah, sehingga diharapkan penanganan lebih lanjut. Yang tergolong ke dalam sampah anorganik yaitu: plastik dalam bentuk botol, kantong, dan sebagainya, kaleng, kertas, kaca, styrofoam, dan lain-lain.

A. Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah ialah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan , pendaurulangan, atau pembuangan dari sampah. Cara pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat sampah, tanah yang dipakai untuk mengolah dan ketersediaan area. Berikut ini beberapa cara pengelolaan sampah yang banyak dilakukan masyarakat.

Membuat Kompos dari Sampah Organik
Kompos ialah pupuk organik yang merupakan hasil penguraian materi organik yang dihasilkan dari tanaman, hewan, sampah, yang dilakukan oleh mikroorganisme aktif, ibarat kuman dan jamur. Tidak semua sampah rumah tangga sanggup dibentuk kompos. Hanya Sampah yang berasal dari dapur ibarat kulit buah, sisa sayur, sisa buah, sisa masakan dan sampah kebun ibarat dedaunan, dan rumput, yang sanggup dijadikan kompos.

Tahap awal pembuatant kompos ialah menyediakan wadah untuk pengomposan. Tempat pengomposan sanggup bermacam-macam, ibarat lubang dalam tanah, bak, drum, baskom, dan sebagainya. Dengan syarat, wadah tersebut tidak terkena hujan secara langsung. Jika wadah yang dipergunakan berupa drum atau bejana plastik, lubangilah pada kepingan dasar sebanyak lima lubang dan diletakkan di atas susunan kerikil bata.

Pembuatan kompos berlangsung selama 3 ahad atau lebih. Lama proses pengomposan tergantung pada suhu, kelembaban, derajat keasaman, dan materi yang digunakan. Bila suhu, kelembaban, derajat keasaman, dan materi yang dipakai baik maka proses pengomposan akan berjalan cepat dan juga sebaliknya. Kompos yang telah jadi biasanya dikemas memakai kemasan dan siap dipasarkan..

 Sampah merupakan materi sisa yang tidak diinginkan sehabis berakhirnya suatu proses Pengolahan Sampah
Kerajinan dari Bahan Bekas
Selain dibentuk kompos (sampah organik), sampah anorganik sanggup juga dibentuk barang-barang kerajinan. Memanfaatkan barang-barang bekas atau menciptakan keterampilan dari barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai tentu sangat menguntungkan. Sebab disamping sanggup mendatangkan uang, juga sanggup menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak jelek bagi kehidupan. Seperti banjir, jikalau semua sampah dimanfaatkan, tidak dibuang sembarang. Tentu banjir akan tidak akan melanda kawasan yang kita huni.

Menyulap sampah atau barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai juga sanggup dijadikan bisnis yang amat sangat menguntungkan. Misalnya saja kerajinan tangan dari botol bekas, tas dari koran, tabloid atau kertas bekas, dan masih banyak yang lainnya.

B. Manfaat Pengolahan Sampah
Kompos ternyata mempunyai beberapa kegunaan, baik dari segi lingkungan maupun dari segi ekonomi. Manfaat kompos dari segi ingkungan antara lain : mengurangi polusi udara tanggapan pembakaran limbah atau sampah, mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah, dan manfaat bagi tanah dan tanaman.

Selain bagi lingkungan kompos juga bermanfaat bagi peningkatan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan kapasitas serap air tanah, meningkatkan kegiatan mikroba tanah, meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen), dan meningkatkan ketersediaan hara di dalam tanah.

Manfaat dari segi ekonomi kompos antara lain : menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah, mengurangi volume/ukuran limbah, dan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dari pada materi asalnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel