Epik Wacana Pandawa Lima
Sunday, December 27, 2020
Edit
Epik atau wiracarita atau disebut pula epos yakni sejenis karya sastra tradisional yang menceritakan kisah kepahlawanan (wira berarti jagoan dan carita yakni cerita/kisah). Beberapa pola epos populer yakni Ramayana, Mahabharata, dan Hikayat Hang Tuah. Epos Ramayana dan mahabarata merupakan sumber dongeng dari wayang. Dalam wiracarita Tokoh wira tersebut diceritakan penuh keistimewaan dan luar biasa. Tokoh wira merupakan tokoh jagoan yang istimewa dan menjadi pujian bagi bangsa itu. Tokoh jagoan bersifat insan super. Dia juga mempunyai sifat keberanian, kesetiaan, kesaktian dan sebagainya.
Ciri-ciri Epik
Salah satu kesenian yang ada di Indonesia yakni kesenian wayang. Kesenian wayang banyak mempunyai jenis antara lain wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang. Sumber dongeng yang wayang tersebut yakni Epik Ramayana dan Mahabharata.
Dalam kesenian wayang dikenal istilah perwatakan. Perwatakan yakni penggambaran tabiat atau sifat tokoh cerita. Perwatakan berfungsi menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan tertentu dengan cara menggambarkan tabiat atau sifat-sifat tokoh-tokoh cerita.
Dalam epik/cerita Mahabarata yang diadaptasikan dalam seni wayang di Indonesia, terutama Jawa, Sunda, dan Bali, terdapat tokoh khusus yang dinamakan Pandawa lima. Pandawa lima merupakan sebutan bagi kelima anak Prabu Pandhu yang berjumlah lima pria semua. Para tokoh dalam kelompok Pandawa ini mempunyai huruf menarik. Berikut huruf pandawa lima.
1. Yudistira
Yudistira mempunyai nama kecilnya yaitu Puntadewa. Ia merupakan yang tertua di antara lima Pandawa, atau para putera Pandu dengan Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama. Yudistira memerintah di Kerajaan Amarta. Yudistira bersifat bijaksana, tidak memilki musuh, hampir tidak pernah berdusta seumur hidupnya, mempunyai akhlak sangat tinggi, suka memaafkan serta sukamengampuni musuh yang sudah menyerah. Sifat lainnya yang menonjol yakni adil, sabar, jujur, taat terhadap anutan agama, penuh percaya diri, dan berani berspekulasi.
2. Bima
Bima dengan nama kecilnya Sena. Bima merupakan putra kedua Pandu dengan Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu sehingga mempunyai nama julukan Bayusutha.. Bima mempunyai sifat dan perwatakan gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur. Ia juga mempunyai sifat bergairah dan menyeramkan bagi musuh, walaupun bahu-membahu hatinya lembut. setia pada satu sikap, tidak suka berbasa-basi dan mendua, Bima juga serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri.
3. Arjuna
Arjuna dengan nama kecilnya Permadi. Arjuna merupakan putra bungsu Dewi Kunti dengan Pandu. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa perang. Ia yakni ksatria bakir dan gemar berkelana, gemar bertapa dan belajar menuntut ilmu. Arjuna mempunyai kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria. Arjuna mempunyai sifat perwatakan cerdik, pandai, pendiam, lemah lembut budinya, teliti, sopan santun, berani, dan suka melindungi yang lemah.
4. Nakula
Nakula dengan nama kecilnya Pinten. Nakula merupakan salah satu putera kembar pasangan Dewi Madrim dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar berjulukan Aswin, Sang Dewa pengobatan. Nakula pintar memainkan senjata pedang. Nakula mempunyai Perwatakan jujur, setia, taat pada orang renta dan tahu membalas akal serta sanggup menjaga rahasia.
5. Sadewa
Sadewa dengan nama kecilnya Tangsen. Sadewa merupakan salah satu putera kembar pasangan Dewi Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar berjulukan Aswin, Sang Dewa pengobatan. Perwatakan Sadewa jujur, setia, taat pada orang renta dan tahu membalas akal serta sanggup menjaga rahasia.
Ciri-ciri Epik
- Dari segi bentuk epik merupakan dongeng naratif yang panjang.
- Latar kawasan epik mencakup ruang yang amat luas, latar ilahi kayangan, bawah bahari dan latar masa amat panjang mencakup beberapa generasi.
- Gambaran bersifat objektif, epik bersifat objektif di mana ceritanya tidak memihak salah satu pihak yang terlibat dalam sesuatu peristiwa.
- Tokoh wira diberi kedudukan tinggi, tabiat tokoh wira epik mempunyai sifat kepahlawanan yang tinggi ibarat gagah, berani,setia dan bersemangat tinggi. Tokoh wira juga mempunyai sifat insan super.
Salah satu kesenian yang ada di Indonesia yakni kesenian wayang. Kesenian wayang banyak mempunyai jenis antara lain wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang. Sumber dongeng yang wayang tersebut yakni Epik Ramayana dan Mahabharata.
Dalam kesenian wayang dikenal istilah perwatakan. Perwatakan yakni penggambaran tabiat atau sifat tokoh cerita. Perwatakan berfungsi menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan tertentu dengan cara menggambarkan tabiat atau sifat-sifat tokoh-tokoh cerita.
Dalam epik/cerita Mahabarata yang diadaptasikan dalam seni wayang di Indonesia, terutama Jawa, Sunda, dan Bali, terdapat tokoh khusus yang dinamakan Pandawa lima. Pandawa lima merupakan sebutan bagi kelima anak Prabu Pandhu yang berjumlah lima pria semua. Para tokoh dalam kelompok Pandawa ini mempunyai huruf menarik. Berikut huruf pandawa lima.
1. Yudistira
Yudistira mempunyai nama kecilnya yaitu Puntadewa. Ia merupakan yang tertua di antara lima Pandawa, atau para putera Pandu dengan Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama. Yudistira memerintah di Kerajaan Amarta. Yudistira bersifat bijaksana, tidak memilki musuh, hampir tidak pernah berdusta seumur hidupnya, mempunyai akhlak sangat tinggi, suka memaafkan serta sukamengampuni musuh yang sudah menyerah. Sifat lainnya yang menonjol yakni adil, sabar, jujur, taat terhadap anutan agama, penuh percaya diri, dan berani berspekulasi.
2. Bima
Bima dengan nama kecilnya Sena. Bima merupakan putra kedua Pandu dengan Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu sehingga mempunyai nama julukan Bayusutha.. Bima mempunyai sifat dan perwatakan gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur. Ia juga mempunyai sifat bergairah dan menyeramkan bagi musuh, walaupun bahu-membahu hatinya lembut. setia pada satu sikap, tidak suka berbasa-basi dan mendua, Bima juga serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri.
3. Arjuna
Arjuna dengan nama kecilnya Permadi. Arjuna merupakan putra bungsu Dewi Kunti dengan Pandu. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa perang. Ia yakni ksatria bakir dan gemar berkelana, gemar bertapa dan belajar menuntut ilmu. Arjuna mempunyai kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria. Arjuna mempunyai sifat perwatakan cerdik, pandai, pendiam, lemah lembut budinya, teliti, sopan santun, berani, dan suka melindungi yang lemah.
4. Nakula
Nakula dengan nama kecilnya Pinten. Nakula merupakan salah satu putera kembar pasangan Dewi Madrim dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar berjulukan Aswin, Sang Dewa pengobatan. Nakula pintar memainkan senjata pedang. Nakula mempunyai Perwatakan jujur, setia, taat pada orang renta dan tahu membalas akal serta sanggup menjaga rahasia.
5. Sadewa
Sadewa dengan nama kecilnya Tangsen. Sadewa merupakan salah satu putera kembar pasangan Dewi Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar berjulukan Aswin, Sang Dewa pengobatan. Perwatakan Sadewa jujur, setia, taat pada orang renta dan tahu membalas akal serta sanggup menjaga rahasia.