Membuat Bel Listrik Sederhana
Saturday, January 2, 2021
Edit
Bel listrik sederhana merupakan suatu alat yang bisa menghasilkan bunyi dari adanya perubahan energi listrik menjadi magnet yang nantinya menimbulkan energi gerak yang berfungsi sebagai sumber penghasil suara. Bel listrik yang dibuat, mempunyai dua potongan utama yaitu; sebuah besi/paku yang dililiti kumparan, dan sebuah sumber bunyi (digunakan bel/lonceng sepeda). Ketika arus listrik dialirkan pada kumparan, maka kumparan akan bersifat magnet sehingga sanggup menarik pemukul lonceng, dan pemukul tersebut akan memukul bel sehingga terjadilah bunyi.
Bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan bel sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang gampang ditemui disekitar kita. Besarnya energi listrik yang diharapkan yaitu berkisar dari 9 hingga dengan 18 volt. Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak sanggup bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Namun bila energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat berbahaya dan yang terang bel listrik tersebut akan terbakar alasannya timbul energi panas yang berlebih.
Untuk menciptakan bel listrik sederhan, beberapa materi dan peralatan yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut:
Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel listrik yaitu: tang, palu, obeng minus dan plus ukuran kecil, pisau kecil/pisau lipat, gunting, solder beserta tinolnya, mistar dan pensil. Berikut ini gambar bel listrik sederhana yang akan dibuat.
Cara Membuat
Cara Kerja Bel Listrik
Setelah bel berhasil dibentuk silahkan cek kembali bagian-bagian yang mungkin masih kurang dan segera diperbaiki. Ketika saklar ditekan (dalam keadaan on) hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik (baterai atau adaptor), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor (sekrup pada batang kayu) melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).
Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan menimbulkan paku berkembang menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan lempengan besi yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja menimbulkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi. Pada ketika yang sama kekerabatan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu mengakibatkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off)
Bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan bel sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang gampang ditemui disekitar kita. Besarnya energi listrik yang diharapkan yaitu berkisar dari 9 hingga dengan 18 volt. Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak sanggup bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Namun bila energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat berbahaya dan yang terang bel listrik tersebut akan terbakar alasannya timbul energi panas yang berlebih.
Untuk menciptakan bel listrik sederhan, beberapa materi dan peralatan yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut:
- Satu lembar papan kayu (ukuran 30 x25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm).
- Kawat tembaga berdiameter 1 mm, panjang sekitar 11 m.
- Sebuah buah saklar sebagai peyambung dan pemutus arus
- Sebuah baterai 9 volt atau adaptor yang mempunyai rentang tegangan 9-18 volt.
- Sebuah paku besi 9 inci (paku usuk).
- 10-15 buah sekrup kecil atau paku kecil (paku triplek) secukupnya.
- Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng.
- Sepotong kayu berukuran batang spidol besar (atau sekitar berdiameter 1-1,5 cm).
- Sebuah sekrup berukuran 1,5 inci.
- Sebuah buah bel atau lonceng.
- Selembar pelat besi tipis ukuran 1x15 cm
- Selembar pelat baja tipis ukuran 1 x 7 cm (cutter bekas).
Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel listrik yaitu: tang, palu, obeng minus dan plus ukuran kecil, pisau kecil/pisau lipat, gunting, solder beserta tinolnya, mistar dan pensil. Berikut ini gambar bel listrik sederhana yang akan dibuat.
Cara Membuat
- Langkah pertama yaitu pembuatan kumparan sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibentuk dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang berpengaruh namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibentuk lebih banyak. Jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan materi kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci yaitu sekitar 200-300 lilitan.
- Pada potongan lempengan baja yang berfungsi sebagai pegas pada ketika bekerja dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan memakai sekrup kecil. Sebaiknya sekrup yang dipakai berjumlah 2 buah semoga lebih kokoh. Pada potongan ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).
- Pada potongan kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dilipat-lipat dan dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan. Penahan ini sanggup dibentuk dari bekas kemasan minuman kaleng yang terbuat dari aluminium.
- Pasang baterai erat dengan saklar, sambungkan sumbu negatif baterai dengan kumparan, dan sumbu konkret dengan saklar.
- Bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Pemasangan dalam papan sanggup dilakukan dengan memakai sekrup sebanyak dua buah. Pastikan dudukan kayu terpasang dengan kuat, dan tidak goyah.
- Tempelkan paku yang sudah dililitkan tembaga (kumparan) pada potongan atas (lihat gambar). Supaya tidak bergeser kumparan diberi penahan yang terbuat dari seng atau juga bisa memakai kaleng bekas minuman. Penahan dipasang pada kedua ujungnya. Supaya lebih berpengaruh penahan ini disekrup bersatu dengan papan landasan.
- Untuk paku yang berfungsi sebagai interuptor dipasang dengan memakai penahan yang terbuat dari kayu. Sekrup penahan tersebut supaya menyatu dengan papan landasan. Solder kawat tembaga yang menghubungkan interuptor dengan saklar.
- Letakan saklar erat dengan baterai solder kawat tembaga yang menghubungkan saklar dengan baterai, dan yang menghubungkan saklar dengan interuptor.
- Pasang bel/atau lonceng erat dengan pemukul, satukan dengan papan landasan (lihat gambar).
Cara Kerja Bel Listrik
Setelah bel berhasil dibentuk silahkan cek kembali bagian-bagian yang mungkin masih kurang dan segera diperbaiki. Ketika saklar ditekan (dalam keadaan on) hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik (baterai atau adaptor), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor (sekrup pada batang kayu) melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).
Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan menimbulkan paku berkembang menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan lempengan besi yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja menimbulkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi. Pada ketika yang sama kekerabatan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu mengakibatkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off)