Memperingati Hari Air Sedunia
Wednesday, January 29, 2020
Edit
Hari air sedunia (world water day) diperingati setiap tanggal 22 Maret. Dengan adanya peringatan hari air sedunia, kita diingatkan bahwa persediaan air higienis semakin berkurang padahal jumlah penduduk semakin bertambah.
Persediaan air higienis semakin berkurang alasannya yaitu cadangan air tanah berkurang. Cadangan air tanah berkurang alasannya yaitu air hujan tidak masuk ke dalam tanah. Sebaliknya, air hujan eksklusif mengalir ke parit, selokan, kemudian ke sungai dan terus ke laut. Air hujan tidak sanggup masuk ke dalam tanah alasannya yaitu tidak ada akar-akar pohon yang sanggup menahan air di dalam tanah. Banyak pohon di hutan ditebangi. Lahan-lahan hijau bermetamorfosis perumahan, perkantoran, dan daerah industri
Berkurangnya cadangan air tanah menjadikan banyak mata air kering. Sumur-sumur gali pun cepat kering pada animo kemarau. Akibatnya, penduduk di daerah perdesaan kesulitan mendapat air higienis untuk keperluan seharihari.
Hasil panen pun jauh berkurang alasannya yaitu tanaman pangan kekeringan. Ada beberapa tindakan yang sanggup kita lakukan untuk ikut membantu mengurangi krisis air higienis sebagai berikut.
(Sumber: www.kidnesia.com)
Ayo Berdiskusi
Berdasarkan teks “Hari Air Sedunia” di atas, lengkapilah tabel berikut.
Berdasarkan sejarahnya, Hari Air Sedunia dicetuskan kali pertama ketika digelar United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Pada Sidang Umum PBB ke-47 yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 1992, keluarlah Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air se-Dunia setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati pertama kali pada tahun 1993.
Persediaan air higienis semakin berkurang alasannya yaitu cadangan air tanah berkurang. Cadangan air tanah berkurang alasannya yaitu air hujan tidak masuk ke dalam tanah. Sebaliknya, air hujan eksklusif mengalir ke parit, selokan, kemudian ke sungai dan terus ke laut. Air hujan tidak sanggup masuk ke dalam tanah alasannya yaitu tidak ada akar-akar pohon yang sanggup menahan air di dalam tanah. Banyak pohon di hutan ditebangi. Lahan-lahan hijau bermetamorfosis perumahan, perkantoran, dan daerah industri
Berkurangnya cadangan air tanah menjadikan banyak mata air kering. Sumur-sumur gali pun cepat kering pada animo kemarau. Akibatnya, penduduk di daerah perdesaan kesulitan mendapat air higienis untuk keperluan seharihari.
Hasil panen pun jauh berkurang alasannya yaitu tanaman pangan kekeringan. Ada beberapa tindakan yang sanggup kita lakukan untuk ikut membantu mengurangi krisis air higienis sebagai berikut.
- Menghemat penggunaan air.
- Membuat lubang resapan. Lubang resapan berkhasiat untuk menampung air hujan agar terserap ke dalam tanah.
- Menanam pohon agar akar-akar pohon sanggup menahan air di dalam tanah.
(Sumber: www.kidnesia.com)
Ayo Berdiskusi
Berdasarkan teks “Hari Air Sedunia” di atas, lengkapilah tabel berikut.
- Pada setiap tanggal berapakah diperingati Hari Air Sedunia? Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret.
- Faktor-faktor apa yang mengakibatkan persediaan air higienis berkurang? Faktor-faktor berikut mengakibatkan persediaan air higienis berkurang: Pertama. Cadangan air tanah berkurang alasannya yaitu air hujan terus mengalir di permukaan tanah dan tidak masuk ke dalam tanah. Kedua, Banyak pohon ditebangi sehingga tidak ada akar pohon yang sanggup menahan air di dalam tanah. Ketiga, Lahan-lahan hijau bermetamorfosis daerah permukiman dan industri.
- Apa akhir kekurangan air bersih? Akibat kekurangan air bersih: • Kebutuhan insan akan air higienis tidak tercukupi. • Hasil panen berkurang. • Banyak binatang mati.
- Upaya apa yang sanggup dilakukan untuk mengurangi krisis air bersih? Upaya yang sanggup dilakukan untuk mengurangi krisis air bersih: • Menghemat penggunaan air. • Membuat lubang resapan yang berkhasiat untuk menampung air hujan agar terserap ke dalam tanah. • Menanam pohon agar akar-akar pohon sanggup menahan air di dalam tanah.
Berdasarkan sejarahnya, Hari Air Sedunia dicetuskan kali pertama ketika digelar United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Pada Sidang Umum PBB ke-47 yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 1992, keluarlah Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air se-Dunia setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati pertama kali pada tahun 1993.