Archaeobacteria Dan Eubacteria
Wednesday, July 8, 2020
Edit
Prokariota terbagi menjadi dua domain: archaea dan bakteri. Archaebacteria ialah prokariota pertama dan tinggal di lingkungan yang ekstrim. Mereka mempunyai beberapa hal yang sama dengan basil dan beberapa hal dengan organisme eukariotik. Prokariota Eubacteria ialah basil yang sejati. Mereka mempunyai tugas yang tak terhitung jumlahnya, termasuk dekomposisi dan daur ulang nutrisi, pencernaan dan penyakit. Bakteri berperan besar dalam kehidupan, baik menguntungkan maupun merugikan. Menguntungkan contohnya dalam produksi materi makanan, penghasil antibiotik, dan penyubur tanah. Merugikan contohnya merusak materi makanan, menyerang tanaman, dan penyebab penyakit.
Prokariota ialah organisme paling banyak yang ada di bumi, yang paling awal muncul, mereka ialah bentuk pertama dari kehidupan. Prokariota ialah organisme bersel tunggal yang tidak mempunyai membran nukleus. Prokariota telah berevolusi menjadi beberapa bentuk, dan kini menjadi potongan dari setiap kehidupan di bumi.
Prokariota mempunyai sedikit perbedaan morfologi yang sanggup dipakai untuk mengelompokkannya, prokariota tidak bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Secara tradisional telah dikelompokkan berdasarkan struktur, fisiologi, dan komposisi molekuler. Prokariota mempunyai beberapa ciri-ciri, yaitu:
- Tidak mempunyai membran nukleus.
- Mempunyai ribosom yang berbeda dengan eukariot.
- Hampir semua prokariota lebih kecil dari eukariota yang paling kecil.
- Bersel tunggal (uniseluler).
Dengan membandingkan ribosom RNA, para ilmuwan telah menemukan bahwa ada 2 tipe yang berbeda dari prokariota, yaitu: Archaeobacteria dan Eubacteria (bakteri).
B. Archaeobacteria
Dalam sistem penjabaran pada sistem enam kingdom, Archaeobacteria termasuk dalam satu kingdom tersendiri. Archaeobacteria termasuk kelompok prokariotik. Pertama kali diidentifikasikan pada tahun 1977 oleh Carl Woese dan George Fox. Ada tiga kelompok dari Archaeobacteria, yaitu methanogens, halophiles, dan thermophiles.
C. Eubacteria (Bakteri)
No. | Kelas | Keterangan |
---|---|---|
1. | Ciri-ciri Archaeobacteria | Archaeobacteria mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
|
2. | Habitat Archaeobacteria | Pada prinsipnya habitat Archaeobacteria di lingkungan bersuhu tinggi, bersalinitas tinggi dan asam. Tetapi biasanya Archaeobacteria dikelompokkan berdasarkan habitatnya, yaitu:
|
3. | Bentuk Archaeobacteria | Bentuk Archaeobacteria bervariasi, menyerupai berbentuk bola, batang, spiral, cuping, dan empat persegi panjang. Bentuk-bentuk yang berbeda ini menawarkan perbedaan tipe metabolismenya. |
4. | Klasifikasi Archaeobacteria | Menurut Woese, Kandler dan Wheelis, 1990, Archaeobacteria dibagi menjadi beberapa phylum, yaitu:
|
5. | Struktur Archaeobacteria | Dinding sel Archaeobacteria tidak mempunyai peptidoglikan, dinding selnya tipis, jikalau dikelompokkan berdasarkan teknik pewarnaan Gram (Gram stain) maka Archaeobacteria termasuk basil Gram negatif. |
Related:
Awalan Eu pada kata Eubacteria berarti sesungguhnya. Jadi, Eubacteria berarti basil yang sesungguhnya. Selanjutnya disebut basil saja atau bisa disebut dengan kuman atau basil.
No. | Kelas | Keterangan |
---|---|---|
1. | Ciri-ciri Eubacteria | Eubacteria mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
|
2. | Gram Stain (Pewarnaan Gram) | Pada tahun 1884 Christian Joachim Gram, spesialis bakteriologi asal Denmark menemukan teknik Gram Stain (pewarnaan gram). Sel basil diwarnai dengan kristal violet atau pewarna ungu dan lalu dicuci dengan alkohol atau aseton. Bakteri yang warna ungunya tidak luntur disebut basil gram positif. sedangkan basil yang warna ungunya luntur disebut basil gram negatif. Bakteri yang dinding selnya tipis ini selanjutnya diwarnai dengan safranin atau pewarna merah. |
3. | Reproduksi Eubacteria | Reproduksi basil pada umumnya aseksual, yaitu dengan pembelahan biner dari satu basil membelah menjadi 2 dan seterusnya. Reproduksi secara seksual tidak terjadi pada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu basil ke basil lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut paraseksual. Ada 3 cara proses paraseksual, yaitu:
|
4. | Klasifikasi Eubacteria | Bakteri sanggup diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara: a. Berdasarkan cara mendapat makanannya 1) Bakteri heterotrof Bakteri yang hidupnya tergantung pada organisme lain dalam hal pemenuhan zat organik sebagai sumber karbon (C). Dibedakan menjadi 2, yaitu:
Bakteri yang bisa menyusun kuliner sendiri dengan sumber karbon (C) yang berasal dari senyawa anorganik (CO2 atau karbonat). Dibedakan menjadi:
|
5. | Struktur Sel Eubacteria | Struktur selnya terdiri atas: a. Bagian sel sebagai epilog sel
Sitoplasma berbentuk koloid mengandung butiran-butiran protein, glikogen, dan juga lemak. Sel basil tidak mengandung organel retikulum endoplasmik, tubuh golgi, mitokondria, lisosom, dan sentriol. Tetapi basil mengandung ribosom yang tersebar dalam sitoplasma. Bahan genetik berupa ADN atau kromosom di kawasan sitoplasma tidak mempunyai membran inti. |