Membuat Drama Berstruktur Teks Anekdot
Tuesday, August 4, 2020
Edit
Masalah sampah menjadi problem yang sangat serius. Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik akan menimbulkan masalah besar, alasannya ialah penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan ke daerah terbuka akan menimbulkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke jalan masuk air tanah. Demikian juga pembakaran sampah akan menimbulkan pencemaran udara, pembuangan sampah ke sungai akan menimbulkan pencemaran air, tersumbatnya jalan masuk air dan banjir. Akibat yang sanggup ditimbulkan oleh sampah sangat banyak dan tentunya sangat merugikan insan itu sendiri.
Sampah merupakan materi yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas insan maupun alam yang belum mempunyai nilai ekonomis. Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dsb. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi sampah organik atau sampah basah, teladan sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah termasuk sisa buah yang sanggup mengalami pembusukan secara alami.
Permasalahan sampah yang ada antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.
Karya Aditya Yuda Kencana
Siswa, tinggal di Indramayu, Jawa Barat
Related:
Beri tahu saya kalau kamu lihat Itu sampah atau apa? Di jalanan ada sampah Di selokan penuh sampah Di laci meja ada sampah Di bus, truk, dan angkot ada sampah | Di istana presiden apakah ada sampah? Siang itu saya mencoba masuk Dan saya telusuri setiap sudutnya Ternyata! |
Negeri kita ini apakah negeri sampah? Lautan sampah? Gunung sampah? Atau tong sampah? | Sampah ada di bawah tiang bendera merah putih dan Di balik gerbang masuk MPR ada sampah Aku bingung, apakah di kursi-kursi dewan legislatif ada sampah pula? Coba lihat! |
Di bangku restoran ada sampah Di hotel berbintang ada sampah Bahkan di meja direkturnya pun ada sampah Di tempat penyebrangan ada sampah Di bawah pos satpam ada sampah Itu sampah atau apa? | Apa? Kau tak berani? Sungguh! Sampah sudah menjadi bunga-bunga nusantara Di mana-mana ada sampah Apakah di lisan insan ada sampah? Periksa sekarang! |
Di ruang sidang ada sampah Di ruang tunggu rumah sakit ada sampah Di atas pot bunga sekolahan ada sampah Sampah merajalela | Cepat! Jika tak ada, syukurlah! Manusia sombong! Membuang sampah seenaknya! Jangan biarkan negeri kita sebagai tong sampah terbesar! Ingat itu! |
1. Abstraksi : Pada zaman dahulu, ada sebuah negeri yang sedang kesulitan mengatasi peristiwa yang berjulukan "sampah". 2. Orientasi : Di setiap sudut negeri dipenuhi oleh sampah, Di jalanan ada sampah, di selokan penuh sampah, di laci meja ada sampah, di bus, truk, dan angkot ada sampah. Sampah bertebaran di mana saja. 3. Krisis Saking banyaknya sampah sehingga negeri tersebut dinamakan "Negeri Sampah". Di sebuah restoran yang berada di sudut jalan bersahabat dengan sebuah hotel sampah acak-acakan memenuhi hampir sebagian besar tempat tersebut. Beberapa orang pengunjung terheran-heran melihat sampah-sampah tersebut. | ||
Pengunjung 1 | : | “Ini restoran apa? sampah ada di setiap belahan restoran, bahkan di tempat duduk sekalipun!” |
Pengunjung 2 | : | “Ya, saya sendiri juga heran, bahkan di hotel sebelah juga sampah berserakan” |
Pengunjung 1 | : | “Bagaiman sanggup keadaan ibarat ini sanggup terjadi, apakah warga kota sudah tidak peduli lagi?” |
Dari kejauhan tampak berjalan seorang laki-laki berdasi dan berpakaian rapi. Jika diamati dari cara berpakaiannya mungkin beliau ialah pemilik restoran ini. Laki-laki tersebut berjalan menghampiri kedua pengunjung yang sedang berada di restoran miliknya. | ||
Pemilik restoran | : | “Ada apa tuan? apa yang sanggup saya bantu?” |
Pengunjung 1 | : | “Saya heran dengan restoran ini, restoran apa tempat penampungan sampah?” |
Pengunjung 2 | : | ”Sampah bertebaran, tuh pak di bawah pos satpam ada banyak sampah.” |
Pemilik restoran | : | “Itulah kota kami, Tuan. Jika ditempat kami higienis dari sampah kami akan merasa aib alasannya ialah kota kami ialah kota sampah.” |
Pengunjung 1 | : | "Apa pemerintah tidak memperhatikan kota ini sehingga sampah tidak terurus?" |
Pengunjung 2 | : | "Warga juga seharusnya risih dengan keadaan yang sangat kotor." |
Pemilik restoran | : | (dengan bangga) "Itulah kota kami, Tuan. Pemerintah selaku pemangku wilayah malah menganjurkan kepada warganya untuk memasyarakatkan sampah dan menyampahkan masyarakat!" |
Pengunjung 2 | : | "Bagaimana dengan tempat yang lain Pak? " |
Pemilik restoran | : | "Silahkan Anda lihat sendiri, kami selalu terbuka kepada pendatang. Silahkan Anda tiba ke rumah sakit terdekat. Saya jamin Anda akan menemukan sampah yang ada di rumah sakit tersebut. Atau Anda sanggup melihat di Kantor Pengadilan yang letaknya tak jauh dari sini." |
Setelah mendengar klarifikasi dari pemilik restoran tersebut alasannya ialah ingin tau kedua pengunjung itu bergegas menuju kantor Pengadilan yang letaknya tak jauh dari restoran tersebut. Setelah hingga di Kantor Pengadilan kedua pengunjung eksklusif memasuki ruang persidangan. Di ruang tersebut sedang dilaksanakan sidang sebuah kasus. Tampak di bangku terdakwa duduk seorang laki-laki dengan penampilan yang sangat meyakinkan. | ||
Pengunjung 1 | : | “Kantor Pengadilan ini higienis dan tidak ada sampah.” |
Pengunjung 2 | : | Ya, bahkan di setiap sudut ruangan terdapat tempat sampah dengan goresan pena buanglah sampah pada tempatnya” |
Pengunjung 2 | : | "Kita tanyakan saja pada pengunjung yang lain, bagaimana?” |
Pengunjung 1 | : | "Kamu tanya bapak yang berada di sampinmu, tuh!” |
Pengunjung 2 | : | (menengok ke samping) “Maaf, pak menurut klarifikasi dari pemilik restoran katanya di kantor ini banyak terdapat sampah, di belahan mana Pak?” |
Pengunjung | : | (menunjukkan jari ke arah terdakwa yang duduk di kursi) “Tuh, sampahnya !” (langsung pergi) |
Kedua pengunjung hanya manggut-manggut mendengar klarifikasi pengunjung lain yang eksklusif pergi begitu saja. Ternyata sampah yang ada di kantor Pengadilan tersebut berbeda dengan sampah yang ada di restoran. Kedua pengunjung tersebut teringat akan klarifikasi pemilik restoran perihal kegiatan pemerintah yang memasyarkatkan sampah dan menyampahkan masyarakat. Karena ingin tau mereka menuju ke Istana Presiden "Negeri Sampah". Karena pengawalan yang sangat ketat kedua pengunjung hanya sanggup melihat dari depan pintu gerbang istana. Mereka juga pergi ke gedung DPR, ternyata di gedung tersebut juga banyak terdapat sampah. Sampah telah sudah menjadi belahan dari negeri tersebut. 4. Reaksi Apakah di lisan insan ada sampah ? Mulut insan ternyata juga sanggup menghasilkan sampah. Karena melalui lisan insan mengeluarkan kata-kata kotor yang telah menjadi keseharian masyarakat kita dan sanggup kita jumpai di banyak sekali tempat. Bahkan dikala seorang insan menyampaikan "Manusia sombong, membuang sampah sembarangan" bahwasanya ia juga mengeluarkan sampah dari mulutnya. 5. Koda Apalah kesannya apabila seluruh negeri menjadi tong sampah sehingga negeri ini menjadi tong sampah terbesar di dunia. Di setiap sudut negeri terdapat sampah, di restoran, di rumah sakit, di istana presiden, di gedung DPR, bahkan di lisan orang yang menyampaikan bahwa membuang sampah sembarangan itu tidak baik juga terdapat sampah. |