Operasi Hitung Adonan Bilangan Bulat

Salah satu indikator dalam kisi-kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasoinal diantaranya ialah siswa sanggup memilih operasi hitung adonan bilangan bulat. Operasi hitung adonan bilangan lingkaran sendiri merupakan operasi bilangan yang melibatkan minimal dua pengerjaan hitung. Urutan pengerjaan hitung sama dengan bilangan cacah. Tentunya dibutuhkan kecermatan daan ketelitian dalam mengerjakan bentuk soal menyerupai ini. Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan sehingga dalam mengerjakan soal sanggup berjalan dengan baik.

Beberapa peraturan yang harus kita perhatikan antara lain sebagai berikut : (1) Kerjakan terlebih dahulu pengerjaan hitung dalam kurung; (2) Perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu daripada penjumlahan dan pengurangan. (3).Apabila ada dua pengerjaan hitung dengan derajat sama (penjumlahan dan pengurangan, serta perkalian dan pembagian) maka yang dikerjakan terlebih dahulu ialah yang berada di sebelah kiri. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan pada bilangan lingkaran mempunyai beberapa ketentuan yang harus kita perhatikan diantaranya ialah sebagai berikut :
kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasoinal diantaranya ialah siswa sanggup memilih operasi h Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
No.Pengerjan HitungPenjelasanContoh Soal
1.Penjumlahan
+ + + = +Hasil positif2 + 3 = 5
+ + - = -/+Hasil konkret bila bilangan pertama angkanya lebih besar dari bilangan kedua, dan hasil negatif bila angka pertama lebih kecil dari bilangan kedua6 + (-5) = 1
8 + (-10) = -2
- + + = -/+Hasil negatif bila bilangan pertama angkanya lebih besar dari bilangan kedua dan hasil konkret bila bilangan pertama lebih angkanya lebih kecil dari bilangan kedua-8 + 3 = -5
8 + (-3) = 5
- + - = -Hasil negatif-7 + (-5) = -12
2.Pengurangan
+ - + = -/+Hasil konkret bila angka pertama lebih besar dari angka kedua, hasil negative bila bilangan pertama lebih kecil dari bilangan kedua9 – 4 = 5
4 – 9 = -5
+ - (-) = +Hasil konkret alasannya pada pengurangan berlaku hukum pengurangan dengan bilangan negatif = penjumlahan dengan lawannya12 – (-10) = 22
- - + = -/+Hasil negatif bila bilangan pertama angkanya lebih besar dari bilangan kedua, dan hasil konkret bila bilangan pertama angkanya lebih kecil dari bilangan kedua-9 – 7 = -2
-7 – 9 = 2
- - (-) = -/+Hasil negatif bila bilangan pertama angkanya lebih besar dari bilangan kedua, dan hasil konkret bila bilangan pertama angkanya lebih kecil dari bilangan kedua-6 – (-4) =-6 + 4 = -2
-4 – (-6) = -4 + 6 = 2
3.Perkalian dan Pembagian
PerkalianContohPembagianContoh
+ x + = +5 x 6 = 30+ : + = +30 : 6 = 5
+ x - = -5 x (-6) = -30+ : (-) = -30 : (-6) = -5
- x + = --5 x 6 = -30- : + = --30 : 6 = -5
- x (-) = +-5 x (-6) = 30- : (-) = +-30 : (-5) = 6

Contoh Soal 1 :
-9 x {25 + (-23)} - 15 =….
Ada 3 pengerjaan hitung yaitu perkalian, penjumlahan, dan pengurangan. Langkah pertama pengerjaan hitung ialah pengerjaan dalam kurung (penjumlahan). Penjumlahan bilangan konkret dan negative dengan bilangan pertama (25) angkanya lebih besar dari bilangan kedua (-23) maka hasil ialah positif.
-9 x {25 + (-23)} - 15 = -9 x 2 – 15
Tersisa dua pengerjaan hitung yaitu perkalian dan pengurangan. Sesuai hukum perkalian lebih berpengaruh dari pengurangan maka yang dikerjakan terlebih dahulu ialah perkalian. Perkalian bilangan negatif dengan bilangan konkret maka hasil perkalian ialah negatif.
-9 x 2 – 15 = -18 – 15
Langkah terakhir pegurangan. Pengurangan bilangan konkret dengan bilangan negatif dengan bilanganpertama angkanya lebih besar dari bilangan kedua maka karenanya ialah negatif.
-18 – 15 = -3
Makara -9 x {25 + (-23)} - 15 = -3
Contoh Soal 2 :
(-25 x 6) + (-25 – 36 = ….
Terdapat tiga macam pengerjaan hitung yaitu perkalian, penjumlahan, dan pengurangan. Sesuai hukum pengerjaan hitung yang dikerjakan terlebih dahulu ialah pengerjaan hitung dalam kurung yang pertama (-25 x 6). Perkalian bilangan negatif dengan bilangan konkret maka hasil ialah negatif.
(-25 x 6) + (-25 – 36 = -150 + (-25 -36)

Selanjutnya pengerjaan hitung dalam kurung yang kedua (-25 -36). Pengurangan bilangan konkret dengan bilangan negatif dengan angka pertama lebih kecil angkanya dibanding bilangan kedua maka karenanya ialah positif.
-150 + (-25 -36) = -150 + (-11)
Langkah terakhir ialah penjumlahan. Bilangan negatif ditambah bilangan negatif maka karenanya ialah negatif.
-150 + (-11) = -161
Makara (-25 x 6) + (-25 – 36 = -161
Contoh 3 :
{86 + (-214)} : { 3 x (-4) + (-4)}
Ada empat macam pengerjaan hitung sekaligus yaitu penjumlahan, pembagian, perkalian, dan penjumlahan. Langkah pertama pengerjaan dalam tanda kurung paling depan {86 + (-214)}. Penjumlahan bilangan konkret dengan bilangan negatif dengan angka bilangan pertama lebih kecil daripada bilangan kedua maka hasil ialah negatif.
{86 + (-214)} : { 3 x (-4) + (-4)} = -128 : {3 x (-4) + (-4)}
Langkah selanjutnya pengerjaan hitung dalam kurung yang kedua {3 x (-4) + (-4). Perkalian lebih berpengaruh daripada penjumlahan maka kerjakan terlebih dahulu perkalian. Perkalian bilangan konkret dengan bilangan negatif maka karenanya negatif.
-128 : {3 x (-4) + (-4)}= -128 : {(-12) + (-4)}
Masih dalam pengerjaan dalam tanda kurung yang kedua yaitu penjumlahan. Penjumlahan bilangan negatif dan bilangan negatif maka karenanya ialah negatif.
-128 : {(-12) + (-4)} = -128 : (-16)
Langkah terakhir pembagian. Bilangan negatif dibagi bilangan negatif karenanya positif.
= -128 : (-16) = 8
Makara {86 + (-214)} : { 3 x (-4) + (-4)}= 8
Semoga goresan pena ini bermanfaat bagi pembaca dan saya mohon kritik untuk perbaikan goresan pena ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel